Bulan September lalu, aku berangkat ke Jakarta (lagi), setelah Juli kemarin kembali menjejakkan kaki di sana karena nonton konser GD. Kali ini pun sama, seharusnya 20 September menjadi hari yang menyenangkan karena seharusnya malamnya Winner tampil di Tennis Indoor Senayan, setelah terakhir kali berkunjung di Desember 2019 (tepat sebelum aku pindah dari Jakarta).
Bulan Agustus rasanya menyenangkan, karena teman-teman twitter yang sudah lama hiatus kembali muncul ke permukaan satu per satu. Ramai, mengingat ini masa yang kami nantikan setelah akhirnya Winner bisa kumpul lagi secara grup, bukan hanya solo. Walaupun hanya bisa hadir bertiga, tidak apa-apalah, harapannya berikutnya bisa tampil utuh lagi.
Awal September diwarnai dengan keramaian berbagai project untuk penyambutan. Rekomendasi dresscode sudah diumumkan, maka kami pun excited memikirkan padu padan terbaik untuk dipakai di hari H. berbagai fanmerch dengan design yang indah bermunculan, sebuah bentuk dukungan sekaligus aktualisasi kreativitas fandom yang luar biasa keren. Satu per satu juga sharing tentang rencana freebies yang akan dibagikan di hari-H, sebuah bentuk syukur dan cara untuk menjaga/menambah pertemanan.
Aku pun tak ketinggalan, dari sejak tanggal konser diumumkan, aku sudah berburu pernak pernik mungkin yang sekiranya masih berelasi dengan Winner tapi juga bermanfaat, dan tentunya cantik! Akhirnya pesan PO gantungan kunci imut tapi unik sejumlah 44 pcs untuk nanti dibagi ke teman-teman.
12 September, hampir seminggu sebelum hari H. Project dari fandom sudah hampir 90%, tinggal realisasi. freebies-freebies dari teman-teman juga rata-rata udah tinggal packing. Dan, kabar buruk itupun datang. Konser dibatalkan, tanpa penjelasan lebih lanjut, tanpa solusi lebih matang.
Kecewa, jelas. Sedih, iya banget. Marah, juga. Tiket konser masih bisa di-refund, tapi biaya akomodasi tiket pesawat PP, hotel, cuti, dll? Sempat ga mood untuk ngapa-ngapaian.
Untungnya memang fandom ini dibangun lebih ke rasa pertemanan daripada fanatisme, akhirnya kami memutuskan membuat acara pengganti untuk teman-teman fans, dengan harapan bisa saling curcol, meluahkan rasa kesal, tempat saling cerita, sekaligus harapan bahwa mereka akan notice dan setidaknya ada upaya untuk "minta maaf" dan menenangkan.
Pada akhirnya acara terlaksana. Haru, banyak air mata, banyak tawa, banyak ketemu wajah-wajah baru yang selama ini sudah sering ngobrol panjang lebar walau hanay lewat chat. Deskripsi yang tepat untuk acara ini adalah "dari Inseo, untuk Inseo". Karena panitia dan peserta semuanya dari kita-kita juga.
Selepas acara, aku banyak merenung (sebenarnya dari sebelumnya juga, cuma setelah acara ini jadi makin berpikir). Apa lagi yang kupertahankan untuk stay di sini? Iya, musiknya memang bagus, cocok dengan seleraku. Oke, membernya memang baik dan lucu. tapi mau sampai kapan kita di-ghosting tanpa asupan, tanpa konten baru? tanpa lagu baru? bahkan, tanpa usaha untuk sekedar membuat kita stay di sini.
Akhirnya aku sadar satu hal, yang membuat aku tetap di sini tidak sepenuhnya mereka dan musiknya, tapi mungkin lebih besar karena faktor pertemanan dan ikatan antar fans yang tidak kutemukan di tempat lain. Karena cuma gara2 mereka aku bisa punya banyak teman yg terasa dekat walau belum pernah ketemu. Cuma di fandom ini, semangat berangkat konser itu salah satunya karena ingin sapa2 dan say hi. Cuma karena Winner, aku merasa bangga memproklamirkan diri jadi bagian dari Inseonesia. Sesayang itu ternyata....
But then, Setiap orang ada masanya, setiap masa ada orangnya.
Maybe it's not you who've changed, maybe it's me who can't stay the same.
It's just so happen, that we are no longer the person we used to be. So, maybe it's time to move on with life







